Berita Terkini - Konstelasi politik di Aceh bergerak cepat dalam dua minggu terakhir. Sesudah Partai Aceh menginformasikan pengusungan Muzakir Manaf-TA Khalid sebagai bakal Cagub-Cawagub dalam Penentuan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh 2017, peta koalisi Parpol segera beralih. Terlebih dahulu, beberapa Parpol diklaim kubu Muzakir Manaf komit mendukungnya. Tetapi, belakangan satu persatu partai penyokong mulai merenggang dari kubu Mualem, sapaan akrab Muzakir Manaf.
Sekarang ini, cuma Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang pastinya setia satu gerbong dengan Partai Aceh. Mereka jauh-jauh hari telah menyebutkan dukungannya. Terutama untuk partai garapan Prabowo Subianto, pasti mustahil berpaling sesudah di pastikan Ketua Gerindera Aceh TA Khalid disandingkan dengan Mualem.
Sementara Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), serta beberapa partai yang memiliki kursi mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) mulai berpaling. Partai Demokrat resmi bakal mengusung Irwandi Yusuf. Koalisi Demokrat dengan Partai Nasional Aceh (PNA) untuk mengusung Irwandi kabarnya hal ini telah di setujui oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Support resmi partai berlambang mercy itu telah final.
Berita itu berembus kencang sesudah pertemuan Irwandi dengan Pramono Edhi Wibowo di kantor DPP Partai Demokrat. Pramono dalam pertemuan itu juga didamping T Rifky Harsya, Nova Iriansyah serta Muslem SHi. Kajian mereka tidak jauh-jauh dari masalah Pilkada. Infonya, Demokrat siap mensupport Irwandi Yusuf. Demikian sebaliknya, Irwandi menyebutkan sudah mengambil keputusan menggandeng kader Demokrat sebagai Cawagub. Pilihan utamanya tertuju pada Nova Iriansyah.
Untuk maju dari jalur Parpol, sesuai Undang-undang Pemerintahan Aceh No. 11/2006, partai pengusung mesti mempunyai 15 % kursi di DPRA. Sekarang ini, jumlah kursi di Parlemen Aceh sejumlah 81 kursi, berarti Parpol maupun koalisi parpol pengusung mesti mengantongi 13 kursi. Disamping itu, untuk maju lewat jalur perorangan, dengan masyarakat Aceh sekarang ini capai 5, 2 juta jiwa, pasangan calon (Paslon) itu mesti memilki dukungan KTP sejumlah 150. 000 lembar.
Bila Partai Demokrat mengusung Irwandi Yusuf, sekurang-kurangnya eks Gubernur Aceh 2007-2012 itu telah miliki modal kuat untuk maju sebagai bakal Cagub dari jalur Parpol. Irwandi sendiri mengklaim Partai Damai Aceh (PDA) pastinya mendukungnya. Bila dikalkulasikan support yang dimilik Irwandi sekarang ini, dengan PNA yang miliki tiga kursi, lalu Partai Demokrat delapan kursi serta PDA satu kursi, jadi cuma perlu satu kursi penambahan lagi.
Support yang didapatkan Demokrat pada Irwandi diluar sangkaan banyak pihak. Diawalnya, DPD Partai Demokrat Aceh demikian mesra dengan Partai Aceh. Bahkan juga, mereka sudah berikan tanda untuk mensupport Mualem sebagai Cagub Aceh periode 2017-2022. Nova Iriansyah, Ketua DPD Demokrat Aceh sendiri pernah menyebutkan mensupport Mualem.
Diawalnya, bakal Cagub lain sempat juga mengklaim bakal di dukung Partai Demokrat. Tarmizi Karim berkali-kali mengemukakan dianya sudah disetujui oleh SBY. Tetapi, dengan berita sekarang ini kalau Demokrat telah menjatuhkan pilihannya pada Irwandi, nasib Tarmzi Karim pasti makin tak menentu.
Layak kita tunggu dalam beberapa minggu ke depan, adakah maneuver politik yang dikerjakan para kandidat ataupun Parpol menyambut Pilkada Aceh 2017. (berita Aceh Terkini)
Makasih gan .
BalasHapus