Berita Terkini - KENAIKAN harga daging mendekati meugang merupakan bukti ketakmampuan pemerintah dalam mengatur harga. Pemerintah Aceh kalah melawan cukong-cukong daging yang manfaatkan momentum ini mengambil keuntungan besar dari tradisi orang-orang Aceh dalam menyongsong Bulan Suci Ramadan.
![]() |
Tidak pernah ada usaha komprehensif dari pemerintah untuk bangun tata kelola penjualan daging di Aceh. Walau sebenarnya, meugang yaitu rutinitas yang mengakar kuat dalam budaya Aceh. Seorang kepala keluarga tidak dapat di katakan baik bila tidak dapat membawa sepotong daging untuk dihidangkan pada keluarganya untuk bersantap sahur atau berbuka puasa.
Kenaikan harga daging yang gila-gilaan ini mampu dielakkan bila mulai sejak awal Dinas Peternakan dan Dinas Perdagangan bangun komitmen bersama-sama untuk meyakinkan supply daging di Aceh tetaplah stabil. Dengan beberapa ahli di dalamnya, dan kapabilitas kekuasaan, pemerintah harusnya membuat system peternakan serta penyaluran daging yang tambah baik. System yang dapat menjawab keperluan warga.
Bila memanglah tidak dapat melaksanakannya, pemerintah bisa saja menyewa beberapa ahli peternakan di bebrapa universitas top di Aceh. Mereka pasti mempunyai rencana. Ini akan menolong banyak akademisi sehingga mereka tidak cuma bergelut dibalik meja serta melupakan peran mereka untuk ada di tengah-tengah masyarakat untuk mengaplikasikan pengetahuan serta pengetahuan.
Meugang bukanlah hal yang tidak dapat di prediksi. Ini merupakan budaya yang berjalan sekian kali tiap-tiap tahun. Harusnya pengulangan-pengulangan ini membuat pemerintah belajar serta lebih cakap mengatur tata kelola supply daging. Bisa saja ini dilaksanakan dengan membangun industri peternakan yang kuat di seluruh kabupaten yang potensial sebagai lumbung ternak.
Pemerintah Aceh serta pemerintah daerah di seluruh Aceh tidak dapat memandang diri sebagai seorang kaya yang sombong. Lantaran tidak semuanya warga Aceh merupakan orang kaya yang dapat beli daging dengan harga selangit. Di dalam kesusahan ekonomi, budaya meugang harusnya jadi langkah untuk Aceh untuk penuhi keperluan daging dengan cara mandiri. Lantaran dalam meugang, yang diperlukan yaitu potongan daging. Orang-orang pasti tidak menginginkan makan kuahnya saja. (berita Aceh Terkini)

Posting Komentar untuk "Aceh Akan Merasakan Meugang Rasa Kaldu Sapi"