Berita Terkini - Ribuan nelayan di beberapa kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, mulai sejak 1 minggu terakhir tidak berani melaut akibat ombak besar serta angin kencang yang menempa perairan Aceh. Mengakibatkan, ikan-ikan untuk keperluan orang-orang mesti dipasok dari Medan, Sumatera Utara. Harga ikan juga lebih mahal dari umumnya.
Berdasar pada info yang dikumpulkan, beberapa nelayan yang telah satu minggu tidak melaut yakni nelayan-nelayan di Kecamatan Seunuddon, Lapang, Tanah Pasir, Geudong, Syamtalira Bayu, Dewantara, serta Kecamatan Muara Batu. “Kawasan Lapang ada 1. 000 lebih nelayan. Hingga tadi (tempo hari) pagi mereka tidak berani melaut lantaran ketinggian ombak 2 hingga 3 mtr.. Selama tak melaut, nelayan manfaatkan waktu untuk melakukan perbaikan boatnya yang telah ditambat di tepi laut, ” Kata Panglima Laot Lapang, Abdul Gani , Sabtu (29/5).
Berdasar pada info yang dikumpulkan, beberapa nelayan yang telah satu minggu tidak melaut yakni nelayan-nelayan di Kecamatan Seunuddon, Lapang, Tanah Pasir, Geudong, Syamtalira Bayu, Dewantara, serta Kecamatan Muara Batu. “Kawasan Lapang ada 1. 000 lebih nelayan. Hingga tadi (tempo hari) pagi mereka tidak berani melaut lantaran ketinggian ombak 2 hingga 3 mtr.. Selama tak melaut, nelayan manfaatkan waktu untuk melakukan perbaikan boatnya yang telah ditambat di tepi laut, ” Kata Panglima Laot Lapang, Abdul Gani , Sabtu (29/5).
Menurut Abdul Gani, warga di lokasi Lapang yang umumnya bisa menikmati ikan fresh, saat ini juga harus beli ikan di pasar di Lhoksukon. “Informasi yang saya terima ikan itu dipasok dari luar Aceh, lantaran di lokasi itu belum ada nelayan yang berani melaut, ” tutur Panglima Laot Lapang. Sementara Panglima Laot Aceh Utara, Ismail Insya mengatakan, cuma beberapa kecil nelayan di Aceh Utara pada Sabtu (29/5), telah melaut kembali walau ombak masihlah tinggi. “Kita mengimbau pada nelayan, bila pun memaksakan diri melaut supaya lebih waspada, lantaran cuacanya masihlah belum mensupport, ” imbau Ismail.
Sementara Hamdani, warga Lapang, menyampaikan lantaran stock ikan laut mulai langka, harga ikan Bandeng juga saat ini naik dari mulanya sekitaran Rp 20 ribu, jadi Rp 25 ribu/kg. Diluar itu, terdapat banyak type ikan yang mulai langka mulai sejak nelayan lokal tak melaut.
“Ikan memanglah tak demikian langka, lantaran dipasok dari Medan. Saya baru pulang dari pasar Tanah Pasir. Di pasar itu yang langka type tongkol serta sebagian yang lain. Namun harga nya tak demikian mahal. Umumnya 17-18 ribu rupiah perkilo, saat ini jadi 20 ribu rupiah. Hingga saat ini stock ikan masihlah cukup lantaran selalu dipasok dari Medan, ” tuturnya. (berita Aceh Terkini)
Sementara Hamdani, warga Lapang, menyampaikan lantaran stock ikan laut mulai langka, harga ikan Bandeng juga saat ini naik dari mulanya sekitaran Rp 20 ribu, jadi Rp 25 ribu/kg. Diluar itu, terdapat banyak type ikan yang mulai langka mulai sejak nelayan lokal tak melaut.
“Ikan memanglah tak demikian langka, lantaran dipasok dari Medan. Saya baru pulang dari pasar Tanah Pasir. Di pasar itu yang langka type tongkol serta sebagian yang lain. Namun harga nya tak demikian mahal. Umumnya 17-18 ribu rupiah perkilo, saat ini jadi 20 ribu rupiah. Hingga saat ini stock ikan masihlah cukup lantaran selalu dipasok dari Medan, ” tuturnya. (berita Aceh Terkini)

Posting Komentar untuk "Ombak Tingi dan Angin Kencang, Nelayan Aceh Tak Melaut "