Berita Terkini - Hari ini, 9 Juni 2016, halaman depan website Google menghadirkan doodle berbentuk gambar aktivitas pengamatan burung. Ini langkah Google kembali mengenang, menghormati, sekalian merayakan lagi th. Phoebe Snetsinger, pengamat burung asal Amerika Serikat.
Siapa sesungguhnya Phoebe Snetsinger? Kenapa wanita berkebangsaan Amerika ini jadi istimewa serta layak dikenang? Lahir dengan nama Phoebe Burnett di Lake Zurich, negara bagian Illinois, Amerika Serikat, Phoebe yaitu anak dari Leo Burnett, seseorang eksekutif serta pendiri perusahaan periklanan besar Leo Burnett Company. Namun bukanlah statusnya sebagai anak orang kaya yang membuatnya tersohor. Phoebe jadi populer lantaran hoby--yang sehingga jadi profesinya--sebagai pengamat burung (birdwatcher atau birder).
Siapa sesungguhnya Phoebe Snetsinger? Kenapa wanita berkebangsaan Amerika ini jadi istimewa serta layak dikenang? Lahir dengan nama Phoebe Burnett di Lake Zurich, negara bagian Illinois, Amerika Serikat, Phoebe yaitu anak dari Leo Burnett, seseorang eksekutif serta pendiri perusahaan periklanan besar Leo Burnett Company. Namun bukanlah statusnya sebagai anak orang kaya yang membuatnya tersohor. Phoebe jadi populer lantaran hoby--yang sehingga jadi profesinya--sebagai pengamat burung (birdwatcher atau birder).
Phoebe berkelana keliling dunia untuk lihat burung di alam bebas (birdwatching atau birding). Ia lihat tingkah, warna dan nikmati kicauan burung-burung tersebut di habitat aslinya, di alam bebas. Meskipun telah lama ada didunia, dengan kiblat utama ada di Amerika Serikat serta Inggris, aktivitas pengamatan burung baru di kenal di Indonesia pada awal 1980-an.Di ranah pengamatan burung ini, Phoebe termasuk kampiun, orang yang pernah lihat paling banyak spesies burung didunia. Selama hidupnya, ia sukses menyaksikan 8. 398 spesies. Dengan rekor sejumlah itu, nama Phoebe segera nongkrong di jejeran atas beberapa pengamat burung dunia.
Sekadar info, jumlah spesies burung didunia sekitar pada 10. 404 sampai 10. 534 spesies. Indonesia sebagai negara ke empat paling kaya akan jumlah spesies burung didunia sekarang ini mempunyai 1. 666 spesies. Sebagai negara kaya burung, sudah pasti Indonesia yaitu diantara negara yang sudah dikunjungi oleh Phoebe.
Berbeda dari rata-rata pengamat burung yang lain, Phoebe baru mengawali penilaian burung pada umur 34 th., serta baru secara intensif melaksanakan pengamatan burung pada umur yang relatif terlambat, yakni pada umur 50 th.. Pada umur berikut dia didiagnosa menderita penyakit kanker, teminal melanoma pada hari Thanksgiving th. 1981. Dokter menyampaikan kabar kalau Phoebe cuma miliki waktu 3 bln. lagi untuk hidup.
Namun Phoebe tidak menyerah. Vonis itu malah mendorongnya untuk mulai tekuni aktivitas pengamatan burung dengan cara lebih serius. Ia terbang ke Alaska untuk mencermati burung. Di lokasi yang membeku inilah jumlah spesies yang sukses diliatnya bertambah pesat tak tertahan lagi, sementara kanker yang dideritanya seakan berhenti menggerogoti badannya. Pada th. 1995, ia mencetat rekor dunia sebagai orang pertama yang pernah lihat 8. 000 spesies burung--atau dalam kata-katanya sendiri 84% of known bird species.
Sekarang ini rekor dunia dalam soal jumlah spesies burung yang pernah diliat dipegang oleh Jon Hornbuckle dengan 9. 414 spesies, disusul oleh Claes-Goran Cederlund (9. 169), Philip Rostron (9. 126), Tom Gullick (9. 096) serta Hugh Buck (9. 053). Tom Gullick, seseorang pengamat burung dari Inggris, meraih angka 9. 000 spesies di Pulau Yamdena pada th. 2012 saat ia sukses melihat burung Walik wallacea (Ptilinopus wallacii) yang didunia ini cuma bisa didapati di Indonesia.
Phoebe, dengan jumlah 8. 438 spesies, masihlah terdaftar ada di posisi 15 dunia. Ia satu-satunya wanita dalam deretan 20 besar dunia. Waktu Phoebe mengawali petualanganya usianya telah tidak lagi muda untuk sebuah aktivitas alam bebas yang memerlukan stamina luar biasa, namun meskipun dengan keadaan kesehatan yang disandangnya itu semuanya bukanlah kendala untuk Phoebe untuk menjelajah dunia.
Tak semuanya perjalanannya berjalan mulus. Phoebe pernah alami gempa bumi, terkatung-katung di laut saat kapal yang ditumpanginya karam serta ia cuma berpegangan pada sisi kapal, patah pergelangan tangan di Filipina, namun tetaplah mencermati burung berminggu-minggu selanjutnya, yang paling tragis, dia dianiaya serta diperkosa di Papua Nugini.
Hingga satu hari, tepatnya 23 November 1999, sesudah melihat spesies ke-8. 398 di Madagaskar, mobil yang ia tumpangi mengalami kecelakaan. Phoebe wafat saat itu juga. Berjuang hidup sepanjang 17 th. dari serangan kanker, alami kecelakaan serta bencana, Phoebe pada akhirnya pergi meninggalkan dunia ini lewat cara yang ia kehendaki : dengan binokular terkalung di lehernya.
Cerita perjalanan hidup Phoebe mencermati burung dituangkannya dalam satu buku yang diterbitkan pada 1 Januari 2003, empat th. sesudah ia wafat, yang berjudul Birding on Borrowed Time. (berita Internasional terkini)
Selamat ulang tahun Phoebe, have a good birding from up there.
Posting Komentar untuk "Mengenang Kembali Phoebe Snetsinger Sang Pengamat Burung "